Penyanyi dadakan pemenang kontes X Faktor Indonesia, Fatin Shidqia, merasakan ada keistimewaan dalam Ramadhan kali ini. Inilah pertama kalinya ia bisa merilis single baru lagu religinya.
Lagu yang dinyanyikannya berjudul Kekasih-Mubercerita tentang seorang Muslim yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah. Suatu hari nanti, ia berkeinginan untuk menciptakan lagu sendiri setelah cita-citanya untuk bisa membeli gitar dan piano terpenuhi.
Kala Republika menanyakan makna Ramadhan baginya, Fatin dengan polos menjawab bahwa setiap Ramadhan merupakan bulan yang berbeda karena harus menahan diri untuk makan dan minum.
Padahal, hobinya adalah berburu kuliner favorit dengan teman-temannya. Ia pun membagi tips agar para remaja seusianya dan di bawahnya bisa lancar menjalankan puasa.
Kuncinya adalah banyak minum air putih saat sahur dan vitamin. Selain itu, tak perlu mengambil porsi makan yang terlalu banyak.
“Makanan yang paling dihindari adalah gorengan karena nanti bikin seret kerongkongan,” kata sosok dara remaja berusia 16 tahun itu, Senin (15/7).
Ramadhan tahun ini juga menjadi sangat spesial karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kala Ramadhan, biasanya ia hanya menghabiskan waktu di rumah dan menonton televisi. Kadang, ia tergoda dengan iklan minuman yang terlihat segar di layar kaca dan sirup.
Soal hari raya, Idul fitri nanti juga akan terasa spesial baginya. Ia tak lagi mengharapkan dibelikan baju baru oleh orang tuanya karena kini Fatin yang berganti posisi membelikan baju-baju baru bagi anggota keluarganya.
Menu spesial Idul Fitri yang dinantikannya adalah ketupat dengan bumbu semur tanpa daging buatan nenek. Gadis keturunan Betawi-Batak ini tak begitu menyukai daging sapi dan ikan.
Kini, ia mendapatkan berkah baru. Dalam usianya yang masih hijau, Fatin telah banyak mengukir prestasi dalam dunia musik.
Lagu yang dinyanyikannya berjudul Kekasih-Mubercerita tentang seorang Muslim yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah. Suatu hari nanti, ia berkeinginan untuk menciptakan lagu sendiri setelah cita-citanya untuk bisa membeli gitar dan piano terpenuhi.
Kala Republika menanyakan makna Ramadhan baginya, Fatin dengan polos menjawab bahwa setiap Ramadhan merupakan bulan yang berbeda karena harus menahan diri untuk makan dan minum.
Padahal, hobinya adalah berburu kuliner favorit dengan teman-temannya. Ia pun membagi tips agar para remaja seusianya dan di bawahnya bisa lancar menjalankan puasa.
Kuncinya adalah banyak minum air putih saat sahur dan vitamin. Selain itu, tak perlu mengambil porsi makan yang terlalu banyak.
“Makanan yang paling dihindari adalah gorengan karena nanti bikin seret kerongkongan,” kata sosok dara remaja berusia 16 tahun itu, Senin (15/7).
Ramadhan tahun ini juga menjadi sangat spesial karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kala Ramadhan, biasanya ia hanya menghabiskan waktu di rumah dan menonton televisi. Kadang, ia tergoda dengan iklan minuman yang terlihat segar di layar kaca dan sirup.
Soal hari raya, Idul fitri nanti juga akan terasa spesial baginya. Ia tak lagi mengharapkan dibelikan baju baru oleh orang tuanya karena kini Fatin yang berganti posisi membelikan baju-baju baru bagi anggota keluarganya.
Menu spesial Idul Fitri yang dinantikannya adalah ketupat dengan bumbu semur tanpa daging buatan nenek. Gadis keturunan Betawi-Batak ini tak begitu menyukai daging sapi dan ikan.
Kini, ia mendapatkan berkah baru. Dalam usianya yang masih hijau, Fatin telah banyak mengukir prestasi dalam dunia musik.
Kini, ia harus banyak menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatannya sebagai penyanyi, banyak melakukan pentas di mana-mana kala malam hari dan akhir pekan.
Dari pagi hingga siang hari, ia bersekolah seperti anak lain seusianya. Fatin kini duduk di kelas 3 SMA. Ia tak mau kesibukan barunya menganggu pendidikannya. Ia pun telah mengincar jurusan apa yang akan ia ambil saat melanjutkan ke perguruan tinggi nanti.
Ada satu hal yang membuat sosok Fatin berbeda. Selain suaranya yang unik, gadis bertubuh mungil ini tetap konsisten mengenakan jilbab.
Dari pagi hingga siang hari, ia bersekolah seperti anak lain seusianya. Fatin kini duduk di kelas 3 SMA. Ia tak mau kesibukan barunya menganggu pendidikannya. Ia pun telah mengincar jurusan apa yang akan ia ambil saat melanjutkan ke perguruan tinggi nanti.
Ada satu hal yang membuat sosok Fatin berbeda. Selain suaranya yang unik, gadis bertubuh mungil ini tetap konsisten mengenakan jilbab.
Ia mengakui, di industri hiburan banyak tantangan yang harus dihadapinya dan hanya segelintir orang yang bisa mempertahankan bisa mengenakan jilbab.
Namun, ia bersikap tegas. Apa pun yang terjadi hingga kapan pun, ia tak mau melepaskan jilbab yang menutup auratnya ini. “Karena, ini jati diri aku,” ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, ternyata ia tak pernah mendapatkan satu pun masalah karena mengenakan jilbab meski ia bersentuhan langsung dengan industri hiburan.
Menurutnya, pemahaman orang tentang perempuan memakai jilbab sudah tidak kuno lagi. “Jilbab tidak menghalangi orang untuk terus berprestasi,” katanya.
Ia memutuskan untuk memakai jilbab saat berusia 15 tahun. Keluarganya banyak yang mengenakan jilbab. Ia pun melihat mereka masih bisa menjadi sosok yang menyenangkan di kehidupan sosial.
Awalnya, ia takut jika jalur yang menjadi cita-citanya dalam industri musik ini tak bisa dilaksanakan jika ia tetap memakai jilbab. Ketika mengikuti audisi talent show di televisi swasta, Fatin senang ketika banyak pesertanya ada yang memakai jilbab.
Namun, ketika masuk menjadi finalis, ternyata hanya dialah satu-satunya peserta yang memakai jilbab. Ia pun bangga bisa memenangkan ajang pencarian bakat ini dengan tetap memakai jilbab.
Sejak duduk di bangku SMP, sudah muncul keinginan baginya untuk memakai jilbab. Namun, waktu itu ia masih ragu-ragu. Ketika lulus SMP, ia pun merasa mantap akan memakai jilbab di hari pertamanya masuk ke sekolah SMA barunya.
Namun, ia bersikap tegas. Apa pun yang terjadi hingga kapan pun, ia tak mau melepaskan jilbab yang menutup auratnya ini. “Karena, ini jati diri aku,” ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, ternyata ia tak pernah mendapatkan satu pun masalah karena mengenakan jilbab meski ia bersentuhan langsung dengan industri hiburan.
Menurutnya, pemahaman orang tentang perempuan memakai jilbab sudah tidak kuno lagi. “Jilbab tidak menghalangi orang untuk terus berprestasi,” katanya.
Ia memutuskan untuk memakai jilbab saat berusia 15 tahun. Keluarganya banyak yang mengenakan jilbab. Ia pun melihat mereka masih bisa menjadi sosok yang menyenangkan di kehidupan sosial.
Awalnya, ia takut jika jalur yang menjadi cita-citanya dalam industri musik ini tak bisa dilaksanakan jika ia tetap memakai jilbab. Ketika mengikuti audisi talent show di televisi swasta, Fatin senang ketika banyak pesertanya ada yang memakai jilbab.
Namun, ketika masuk menjadi finalis, ternyata hanya dialah satu-satunya peserta yang memakai jilbab. Ia pun bangga bisa memenangkan ajang pencarian bakat ini dengan tetap memakai jilbab.
Sejak duduk di bangku SMP, sudah muncul keinginan baginya untuk memakai jilbab. Namun, waktu itu ia masih ragu-ragu. Ketika lulus SMP, ia pun merasa mantap akan memakai jilbab di hari pertamanya masuk ke sekolah SMA barunya.
Awalnya, teman-temannya yang telah mengenal dirinya sejak SMP kaget dengan penampilan baru Fatin ini. Namun, lama kelamaan mereka dan teman-teman barunya berujar jika Fatin lebih cantik jika mengenakan jilbab.
Menurutnya, jilbab bukanlah sebuah hambatan baginya untuk bisa tampil modis dan memukau penonton. Jilbab kini bisa dimodifikasi dengan berbagai model, bahan, dan warna agar tampil berbeda setiap waktu.
Jilbab juga bisa dipasangi aksesori yang lucu dan sesuai dengan kesukaan pemakainya. “Orang pakai jilbab tak kalah cantik dengan perempuan yang tak berjilbab,” katanya.
Menurutnya, jilbab bukanlah sebuah hambatan baginya untuk bisa tampil modis dan memukau penonton. Jilbab kini bisa dimodifikasi dengan berbagai model, bahan, dan warna agar tampil berbeda setiap waktu.
Jilbab juga bisa dipasangi aksesori yang lucu dan sesuai dengan kesukaan pemakainya. “Orang pakai jilbab tak kalah cantik dengan perempuan yang tak berjilbab,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar